Puisi dan sastra pada umumnya bukanlah potret apa adanya, potret yang langsung dijepret dari kenyataan. Puisi tidak secara langsung mengatakan sesuatu mengenai kenyataan. Puisi tentu beda dengan teks iklan menjual mobil, misalnya . Ketika membaca teks iklan baris mobil, bila jenis dan harga mobilnya cocok, dan kita memang sedang perlu mobil, serta uangnya ada, kita langsung bertindak menghubungi si pemasang iklan. Puisi tidak begitu. Dia tidak akan membuat kita langsung bertindak. Puisi hanya menyentuh hati kita. Dan itu bukan sesuatu yang sia-sia. Hati manusia perlu sentuhan, agar kita teringatkan untuk memperhatikan hal-hal yang mungkin lekas kita lupakan.