Rumi, penyair Persia itu, ia bahkan telah meruntuhkan batas antara kepada cinta makhluk dan khalik. Ia bahkan telah menyatukan antara Cinta yang banal dan sakral. Haruskah Cinta itu berarti saling memiliki? Bukankah Tuhan, akan terus memiliki kita dengan atau tanpa kita mencintai-Nya?
Ah, Rumi! Dia juga yang pernah berkata bahwa Cinta tak tertulis di kertas, karena tulisan di kertas bisa dihapus.Cinta juga tak terukir di batu, karena batu bisa hancur. Cinta terpahat di hati dan di sana ia kekal selamanya.
O, kopi ini, pagi ini, aku merasakannya tidak lagi dengan lidahku saja. Aku menikmatinya dengan hatiku! Kau mau?