lanjut Om.. :)apakah saya masih harus terus menulis puisi, kalau saya sadar dalam karya saya terasa banget unsur, misalnya, Sapardinya ato unsur Jokpinnya ato unsur Hasannya dll...
Jangan berhenti. Teruslah menulis. Yakinlah engkau akan menemukan engkau. Atau orang lain nanti yang akan menyadarkan engkau bahwa engkau adalah engkau.
Kesadaran bahwa ada bau orang lain yang nempel di tubuh kita itu justru penting. Dulu saya dengan sadar menulis dengan aroma Sapardi, Goenawan, Chairil, Jokpin, Rendra, karena saya tak bisa menghindar. Ah, sampai sekarang saya sadar betapa kuatnya pengaruh mereka pada sajak saya, sebab saya membaca dan menyukai karya mereka.