Monday, January 22, 2007

Pagi Itu Rambutnya Indah Sekali

/1/
WAKTU dia tidur, rerambutnya berkaca di cermin hias,
kepada sisir mereka minta disentuh: dirapikan.

Setelah banyak keinginan dicoba, rerambutnya belum
juga merasa menemukan model yang paling sempurna.

"Sebaiknya kita kembali saja. Menjadi rambut yang
berombak dan menurut padanya. Toh, dia juga tak
pernah ingin kita mencoba berbagai warna dan gaya."

/2/
WAKTU bangun tidur, dia berkaca di cermin hiasnya.
Dia sentuh rerambutnya dengan sisir kesayangan. Pagi
itu dia merasa rambutnya indah sekali. "Ya, ya. memang
indah sekali," kata sisir mengangguk, mengiyakannya.