Sunday, November 22, 2009

Saya Sedang Menyiapkan "Mahna Hauri" Buku Puisi Ketiga Saya

Mahna Hauri? Itu artinya Telekung Bidadari. Telekung? Itu artinya "mukena" atau "pakaian sembahyang" untuk muslimah. Muslimah? Itu artinya Perempuan beragama Islam. Stop! Jangan bertanya lagi.



Mahna Hauri? Itu artinya Telekung Bidadari. Telekung? Itu artinya "mukena" atau "pakaian sembahyang" untuk muslimah. Muslimah? Itu artinya Perempuan beragama Islam. Stop! Jangan bertanya lagi.

"Mahna" tak akan Anda temukan di KBBI atau KUBI. Saya menemukannya di Kamus Dewan - kamus besarnya Bahasa Melayu di Malaysia. Menurut kamus itu, kata itu berasal dari Pahang, salah satu negeri bagian di sana.

Adapun "Hauri" itu berasal dari Bahasa Arab. "Hauriljannah" atau "Haur - Uljannah" artinya "bidadari surga. Kata itu ada di KBBI. Itu saja dulu, ya. Saya belum buka pemesanan. :-)

Anatomi buku itu kira-kira akan jadi begini:

:: Senarai Isi:

Puisi yang Menulis Pengantar untuk Penyairnya
"Kalian Tahu Kenapa Dia Menuliskan Aku dan Kawan-kawanku?"

I. Beberapa Bait Rambut

1. Bocah Berambut Basah
2. Pertanyaan Tentang Rambut yang Tak Ingin Lagi Diajukan
3. Gadis Berambut Panjang dan Hitam
4. Rambut Hujan, Hujan Rambut
5. Sehelai Rambut yang Ikal
6. Sisir kepada Rambut
7. Seorang Tukang Cukur dan Rambut Tiga Lelaki
8. Rambut Luna, Rambut Maya
9. Rambut Petani
10. Kisah Bulan & Rambut Mulan
11. Di Rambutmu Aku Meniti Khayal
12. Seorang Gadis Kecil dan Ibunya yang Mengecupi Ujung Rambutnya Sendiri
13. Sebaris Rambut yang Bertanya: Kau Berbahagia, Salma?
14. Rambut Ibu
15. Beberapa Bait Rambut, Beberapa Helai Sajak
16. Rambut Malam
17. Dia Melukis Senja Berambut Hujan
18. Pagi Melirik pada Panjang Rambutmu
19. Kisah Sungai Rambut
20. Rambut, Pena, Buku, Airmata
21. Sisir yang Hujan, Rambut yang Basah
22. Riwayat Rambutku dan Sisir Ibu
23. Rambut Penyair dan Sisir Ajaib
24. Sepadang Rambut, Sekarang Sebut


II. Beberapa Helai Fabel

25. Fabel di Tepi Kolam di Suatu Petang
26. Fabel di Balik Lukisan Kaligrafi
27. Fabel Kesaksian Ikan-ikan
28. Fabel Gajah Bodoh dan Anjing Buta
29. Fabel Ibu Penyu dan Ikan Paus
30. Fabel Lembu Hendak Jadi Katak
31. Fabel di Kolam Teratai
32. Fabel Sepasang Merpati
33. Fabel untuk Seekor Domba yang Disembelih <---- klik untuk membaca sajaknya di blog SEJUTA PUISI.
34. Fabel Dua Pemancing dan Ikan Raksasa
35. Fabel Sebelas Ekor Camar


III. Dan Kita pun Bertukar Sebelah Sepatu

36. Kita pun Bertukar Sebelah Sepatu
37. Gambar yang Dirobek Ayah
38. Lelaki tanpa Telinga dan Perempuan yang Menangis Tak Henti-hentinya
39. Belajar Naik Sepeda
40. Ayah Takut dengan Tinta Merah
41. Aku Menangis Bersama Ibu
42. Pak Hujan Jualan Hujan di Musim Hujan
43. Membuat Waktu dari Jam Tanpa Jarum dan Angka
44. Saya Suka Berjalan Bersama Sepatu Lampu
45. Seorang Anak dan Caranya Minum Susu
46. Saya Bercukur Sebelum Sekolah
47. Ayah Mengajak Saya Menanam Pisang
48. Monster Dingin dan Peri Mimpi
49. Jin Kering Mengintai dari Balik Pot Bunga
50. Belajar Puisi dengan Salah Letak dan Salah Cetak
51. Sarung Pertama Saya Telah Sempurna Robeknya
52. Istri Ayah yang Bukan Ibu Saya
53. Saya Bermain Melipat Kertas
54. Kaki Ibu
55. Rambut Ibu
56. Tangan Ibu
57. Tawa Ibu
58. Dada Ibu
59. Sajak Sebelum Tidur
60. Jalan Benarkah dan Jalan Salahkah
61. Di Halaman Madrasah
62. Parsel Kiriman Belum Juga Ia Terima
63. Menunggu di Kedai Cukur
64. Ibu yang Telanjang, Ibu yang Berkabung
65. Anak Bermain Perahu di Teluk Buyat