1. Kalender dan Jam Meja
Kalender (K): Sebenarnya apa yang kau dan aku lakukan di sini?
Jam Meja (JM): Aku kira aku sedang mencocokkan hitunganku dengan angka-angka yang ada padamu. Ini pekerjaan iseng saja sebenarnya.
K: Ah, kau tak merasa sedang diperdaya oleh sesuatu? Sesuatu yang namanya sering disebut oleh lelaki yang tiap pagi datang dan duduk di kursi itu?
JM: Siapa? Si Waktu itu?
K: Ah, aku malas sekali menyebut namanya.
JM: Sebenarnya dia itu tak ada. Kitalah yang membuat dia seolah-olah ada. Kitalah yang membuat seakan-akan dia itu datang, pergi, berlalu, hilang...
K: Makanya, aku malas sekali berusan dengan dia.
JM: Wah, apakah kita punya urusan lain selain dengannya?