Thursday, November 5, 2009

Beberapa Sajak yang Aku Pikir Seharusnya Aku yang Menulisnya (3)

3. DIA hanya pendek. Sebuah sajak singkat
yang setelah sekali saja kubaca, meninggalkan
jejak betapa panjangnya. Di dalam kenanganku
dia menggandengmu ke mana-mana. Sakit, bukan?
Pedih, bukan? Perih, bukan? Terus-menerus,
begitu dia bertanya. Aku tak kuasa menjawabnya.

Aku pernah ingin mencoba melacak apa sebenarnya
rahasia, di balik bait-baitnya. Diam-diam aku pun
menjadi diam. Menyelinap masuk ke bait-bait
sajak pendek itu, dan oh, baru aku tahu kemudian,
ternyata rumit sekali kata di balik kalimat yang
ketika sekilas kubaca, tampak sangat sederhana.