1. Aku masih mengambang dari kalut ke kabut,
memungut apa yang oleh angin lewat tercerabut.
2. Sedang diri masih juga tak bisa menyebut,
nama, sekadar membalas panggil dengan sahut.
3. Ada kain buruk terjemur di halaman, hari bercuaca
kacau, sebentar gelap sebentar jadi meremang maut.
4. Sepi melenggang, di hati dia bikin mata rambang,
hendak memegang luput, hendak melepas pun takut.
5. Aku masih juga terkejut, jendela dihempas, lampu
padam, lalu entah dari dinding entah dari langit-langit
ada sesuatu yang lama bertaut yang dipaksa direnggut.
6. Jarum jam lunglai, jauh diseret waktu, ke sudut
: selasar, sepasang kasut menunggu pembawa kabar.
7. Bagaimana aku bisa tidak bercerita tentang laut?
8. Segalanya bersentuhan, segalanya berpegangan,
angin-ombak-kelam-kabut dan riuh camar bersahut
lalu hinggap di tiang tambat yang tak lagi bisa dicabut.
9. Aku akan lama melaut, hingga lepas apa yang terikut.
10. Ini cerita juga tentang maut, pemanah jantung
yang tak pernah luput: setebal apapun halang kabut.