"NANTI akan ada malaikat menggendongmu," pemuda
itu berpesan pada dombanya, seperti mengingat suatu
bisikan dari mimpi yang baru saja mengucak matanya.
"Nanti malaikat itu membawamu ke sebuah bukit," pemuda
penggembala itu berdiri, lalu menatap jauh. Seakan menebak
arah, dari mana tadi angin datang membawakan kabar itu.
"Nanti malaikat itu akan menyerahkanmu kepada seorang
lelaki tua," pemuda penggembala yang tabah itu menugalkan
tongkat pada rumput, membayangkan apa yang akan tumpah.
"Nanti engkau akan ditukar dengan seorang pemuda yang
ikhlas ketika hendak dikorbankan oleh ayah yang lama menanti
kehadirannya," pemuda penggembala yang tabah dan patuh itu
mengusap-usap lehernya yang berkeringat, juga leher dombanya.
"Nanti orang-orang akan mengorbankan aku. Tetapi tetap saja
mengorbankan engkau. Tanpa menukar dengan apa-apa," bisik
domba itu kepada pemuda penggembala yang tabah dan patuh
tapi kini amat letih, sebelum domba itu disembelih di lehernya.