DARI secabang ceri yang jauh, sepasang merpati
melihat orang berkumpul di sekitar kandangnya. Ada orang
mengetam papan lalu membuat peti; ada orang memotong
kain putih; ada orang memahat nisan dan ada yang menimba
air lalu sepasang merpati itu melihat lelaki tua yang tiap
pagi menaburkan jagung itu dimandikan. "Tampaknya dia
sedang tidur damai sekali? Tapi kenapa sejak pagi tadi
hingga sore begini dia lupa memberi jagung untuk kita?"
      SAMBIL menghangatkan telur-telur mereka malam
itu, sepasang merpati itu mendengar orang-orang membaca
doa. Dan nama lelaki tua yang tiap pagi mengisi tempat
minum di kandang itu berkali-kali disebut. "Tapi, kenapa
tidak ada suara lelaki tua itu? Biasanya saat malam begini
suka membaca doa-doa hingga hanya sisa-sisa suaranya."
      PAGI itu ada sepasang merpati muda yang baru saja
belajar terbang. Karena sayapnya letih, kedua merpati itu
hinggap di sepasang makam. Sepi, ada angin sisa malam
tadi yang datang menebarkan wangi melati. Sepasang
merpati itu bertukar tanya lewat mata. Merpati betina muda
itu bertanya, "Pernahkah kau dengar ibu kita dulu bercerita
tentang seorang lelaki tua yang setiap pagi menabur jagung
lalu ia menyiram rumpun melati yang ditanam istrinya?"