Fabel Sebabak
pada Suatu Pagi
di Sebuah Taman
tak Bernama
Beginilah. Sebuah hari dimulakan.
Kupu-kupu:
Selamat pagi,...
Mawar:
Ah, kau lagi.
Kupu-kupu:
Seperti sejak kukenal kau,
pagi ini kau indah sekali.
Mawar:
Hmm, rayuanmu. Masih
seperti sejak kukenal engkau.
Kupu-kupu:
Bolehkah kita bertukar
satu petalmu, dengan
sesobek sayapku?
Mawar:
Jangan, terlalu tak
seimbang tawaranmu itu.
Kupu-kupu:
Tapi, aku rela. Sayap burukku
membuat aku malu. Bayangkan
betapa bangganya aku terbang
dengan menebar aroma wangimu.
Mawar:
Jangan, jangan. Sebaiknya
seperti selama ini saja.
Kau datang ke sini. Kita
bertukar cerita. Kau dengan
petualanganmu, dan aku dengan
perenunganku di taman ini.
Kupu-kupu:
Ah, mungkin aku terlalu memaksa,
tapi toh petal-petalmu kelak luruh,
kenapa tidak kau beri kesempatan
aku mengabarkan indahnya kepada
dunia di luar taman ini?
Mawar:
Jangan.Jangan. Biar begini saja.
Bolehkan aku menawarkan sesuatu
selain yang kau minta?
Kupu-kupu:
Apakah itu?
Mawar:
Di dadaku, ada madu.
Yang termanis dari yang pernah
kuramu. Ambillah, aku rela
kau habiskan itu untukmu.
Kupu-kupu:
Itu saja?
Mawar:
Apa lagi yang kau minta?
Kupu-kupu:
Izinkan aku meletakkan
telur-telur anak-anakku,
di hangat dedaunanmu.
Mawar:
Silakan saja, kalau kau percaya.
Kupu-kupu:
Terima kasih.
Aku selalu percaya
padamu.
Begitulah, sebuah hari diartikan.