"MURUNG sekali engkau hari ini, Tuan Lembu?" katak
sawah menyapa lembu yang sedang termenung bersandar
di pematang. Keempat kakinya masih terendam dalam
lumpur. "Apakah gerangan yang merisaukan hatimu?"
"Oh, katak sahabatku. Aku baru saja teringat kisah
Katak Hendak Jadi Lembu. Tahukah kau siapa pengarang
yang menciptakan kisah tentang para tetua kita itu?"
Namanya aku tidak tahu, kata katak, tapi setahu aku
dia sudah lama pergi meninggalkan warisan kisah itu.
"Kenapa pula engkau teringat kisah yang selama ini bisa
membuat kami tahu diri, tak pernah lagi memaksa ingin
mempunyai tubuh besar seperti engkau, Tuan Lembu?"
"Aku hanya ingin meminta dia membuat lagi sebuah
cerita berjudul Lembu Hendak Jadi Katak. Aku ingin
sekali tahu bagaimana dia mengakhiri kisah itu."