SESEKALI orang hidup perlu melongok ke dalam dirinya. Seperti halnya dia harus menyelingi longokan itu dengan jengukan ke luar dirinya. Longokan ke dalam dan jengukan ke luar itu mungkin hanya menemukan kekosongan. Hanya menemukan ruang gelap atau gambar-gambar yang tak jelas bentuknya. Atau hanya menemukan gambar yang itu-itu saja.
MESTINYA longokan dan jengukan itu tak jatuh menjadi sia-sia. Setiap kali dilakukan keduanya harus menghasilkan perangah, menghasilkan sesuatu yang mengejutkan. Sesuatu yang Makna. Meski dilakukan berulang-ulang ia harusnya tidak jatuh menjadi sesuatu senantiasa, sesuatu yang niscaya, sesuatu yang rutin.
SAJAK yang baik seharusnya membuat siapa saja sipembaca - orang yang secara pribadi berjarak dengan si penulis - tiba-tiba seperti sedang menjenguk ke dalam diri si penyair dan eh kok dia tiba-tiba juga ingin melongok ke dalam dirinya sendiri.