KASIH itu melahirkan kisah yang berakhir
tidak berlanjut pun tidak dan karena itu menjadi
mitologi dan lelaki petani itu terus saja mengolah
tanah ladangnya dan di hatinya nama dan wajah
kekasih itu diingatnya tidak dilupakan pun tidak
dan karena itu dia pun tak berhenti mengenang
perempuan peri yang pergi meninggalkannya dan
berumah di sebuah gunung rahasia dan di sana
ia mengumpulkan awan-awan untuk menyembunyikan
airmatanya lalu mengirimnya sebagai hujan ke
ladang lelaki petani seperti hujan kegaiban
yang dulu pernah mereka bayangkan tetapi dulu
tak mungkin pernah bisa mereka wujudkan.