Sunday, July 3, 2005

[Ruang Renung # 114] Puisi yang Ingin Ditulis Rendra

RENDRA menjadi tamu di program perbincangan di sebuah stasiun televisi. Sudah lewat dini hari. Ini mungkin siaran ulang. Pembawa acara kerap mengajukan pertanyaan yang kurang cerdas. Tapi, ah biarlah. Tema pembicaraan soal pementasan lakon Sobrat oleh Bengkel Teater.

Satu-satunya pertanyaan yang saya kira sangat baik adalah ketika si pemandu acara bertanya untuk yang terakhir kali. "Anda ingin mengakhiri hidup berkesenian Anda seperti apa?"

Rendra menjawab: "Saya ingin mengakhiri hidup saya sebagai penyair. Saya ingin menulis puisi tentang ketatanegaraan. Ronggowarsito juga menulis itu. Puisi sebaiknya jangan dibatas-batasi soal cinta, keindahan alam atau puisi tentang puisi. Saya muak sekali dengan itu."

Muak? Ya, penyair juga boleh muak. Malah harus sering muak dengan yang monoton, berulang, yang tidak lagi memberahikan nafsu kreatif.

Jadi sekarang kita ingin menulis puisi tentang apa? Sudah muakkah juga kita dengan sesuatu? Ayolah, cari tema hidup yang menggairahkan kita untuk terus menulis puisi, dengan atau tanpa niat untuk mengakhiri hidup sebagai penyair.[hah]