Tuesday, December 16, 2003

Senja dalam Empat Sajak Empat Untai

aku kira, bila telah singgah di negeri senja

aku tak akan ingin terpesona. Sebab semula

kukira, jingga itu hanya aba-aba langit, sebelum

tangan-tangan malam mengulur merangkum



kau tahu? memang pernah ada senja dahulu,

senja yang begitu sabar menjawab takjubku,

yang tidak pernah terburu-buru, senja yang

membuka tangan. Membujuk, "Mari berpegang..."



lalu aku kehilangan senja. Lalu, aku tak tahu

apakah ia juga merindukan pertemuan kami

yang tak terburu dan tak kekurangan waktu.

Lalu, kau tahu? Pun aku kehilangan sendiri...



maka aku kira, ketika sampai di negeri senja

aku tak akan hendak terkesima. Karena kurasa

kami tak lagi sempat bertukar tegur. Ia bergesa

terburu, juga aku. Tangan kami, letihnya betapa



Des 2003