Wednesday, December 24, 2003

Melati-melati Pertama

Syair Rabindranath Tagore



Ah, melati-melati ini, melati putih ini!



Aku serasa terkenang lagi, hari pertama

ketika kupenuhi dua tanganku dengan

melati-melati ini, melatih-melati putih ini.



Aku mencintai cahaya matahari, langit

dan aku mencintai bumi yang hijau ini;



Aku mendengar desir mengalir sungai

menembus kegelapan tengah malam;



Senja musim gugur pun datang padaku

di simpangan jalan, terbiar sepi sendiri,

bagai mempelai membuka kerudung

menerima kekasih hatinya datang.



Masih saja kenanganku terasa manis

karena melati pertama yang pernah

ada di tanganku ketika kanak-kanakku.



Hari-hari keriangan datang dalam hidupku,

dan bergirang di permainan pasar malam.



Pada hujan pagi yang kelabu, aku pun

bersenandung lagu-lagu lambat lantun.



Malam hari, aku melingkarkan roncean

bunga bakula di leherku, bunga-bunga

yang dirangkai tangan-tangan kasih.



Masih saja hatiku terasa manis karena

kenangan melati pertama yang pernah

mengisi tanganku ketika kanak-kanakku.





* Sajak ke-34 dari 40 rangkaian syair

Bulan Sabit (Crescent Moon).