Wednesday, December 31, 2003

[Kata Pujangga] Menzalimi Puisi, Joseph Brodsky






Pada karya-karya para penyair terbaik Anda bisa bertemu dengan sensasi bahwa mereka tidak lagi berbicara kepada manusia, atau kepada yang gaib. Apa yang mereka lakukan adalah percakapan sederhana dengan bahasa itu sendiri -- dengan seperangkat aspek berbahasa seperti keindahan, sensualitas, kebijakan, ironi -- yang diberdayakan oleh penyair sebagai cermin jernih.



Puisi bukan sebuah seni atau cabang dari seni, dia sesuatu yang lebih melampaui. Yang membedakan kita dengan spesies lain adalah berbicara, maka puisi yang merupakan laku tertinggi dari berbahasa, adalah sasaran antropologis manusia terlebih dari aspek genetis. Siapa saja yang memandang puisi sebagai sebuah hiburan, sebagai sebuah "bacaan", berarti telah melakukan kejahatan antropologis, dan yang pertama dizaliminya adalah dirinya sendiri.***