Friday, February 26, 2010

Sajak yang Dangkal

AKU cuma penggali sumur, di mata, tak pandai memaknai umur, di wajah yang kelak tergusur.

Aku cuma singgah mandi, menumpang menghapus daki, membasuh kaki, di sumur yang kugali tadi.

Aku mencuci muka, tempungas, membasuh najis air mata. Ah, menangis pun aku cuma pura-pura.

Aku cuma penggali sumur, seperti sajak yang dangkal, tak sampai ke makna air mata, ke sumber akal.