BERI aku huruf, ujarmu
lima buah saja.
Maka kuserahkan H, I, T, A dan M
lalu kau susun sebuah kata.
Aku mengejanya: MATI...
Nah, kau sudah pandai membaca.
TAPI aku tak sempat menanyakan
mengapa satu huruf masih kau simpan,
sebab sebelum pergi kau bisikkan.
Sebuah alasan.
: Ini untuk kenang-kenangan,
yang kelak kurekatkan di batu nisan.