Wednesday, August 17, 2005

Sonnet XLVII: Menoleh Engkau Lagi di Cabang Itu

Sajak Pablo Neruda

kuingin menoleh engkau lagi di cabang-cabang itu,
engkau yang perlahan menjelma diri menjadi buah.
lihat, betapa mudahnya engkau bangkit dari akar itu,
menyanyikan lagu suku katamu: cairan getah.

inilah engkau, semula adalah kembang mewangi,
bertukar rupa dari bentuk buruk ke sebuah kecupan,
hingga matahari dan bumi, darah dan langit, mengisi
tubuhmu dengan janji keindahan dan kenikmatan.

Ada cabang-cabang dimana kukenali lagi rambutmu,
bayangmu begitu matang menantang, di dedaunan itu
membawa kelopak bunga semakin dekat ke rasa hausku.

rasa manismu pada mulutku kelak penuh mengisi
kecupan yang bangkit menjelma dari tubuh bumi
dengan darahmu, darah seorang pencinta buah ini.