Friday, August 26, 2005

Laut dan Hujan Memandikan Aku
Sajak Hasan Aspahani


kau kira aku benar-benar bisa melupakan
hangat dadamu karena dingin hujan ini?

kau kira aku telah dapat menghapus asin
lidahmu di lidahku karena garam laut ini?

kau kira aku kini dapat membersihkan isi
kepalaku dari bau tubuhmu karena laut
dan hujan memandikanku dalam badai itu?

-----

Kapan Terakhir Aku Mandi di Laut?
Sajak Anggoro Saronto


tak dapat kuingat jelas, kapan terakhir aku mandi di laut

mungkin karena ingatanku tentang laut mulai mengabut

namun ada satu yang kuingat saat burung pecuk ular, melingkar
di bahumu yang landai

bukankah telah kutandai bahumu dengan peluhku?

seperti cemburuku pada butiran pasir di arsir bayang telingamu,

ah butiran pasir menyamarkan wajahmu, seperti sang waktu..


26 agustus 2005

------------

Tadi Pagi Aku Mandi Di Laut
Sajak Yono "Aljibsail" Wardito

pernah suatu hari aku memanggilmu
dan melayang diantara bau asin gelombang.

" lalu siapakah gerangan dia?
menghiraukan sepasang cadik menimpang
sambil sesekali merebahkan jala? "

engkau masih mengingatnya, mungkin
ketika aku begitu sibuk membuat lautku sendiri
atau sekedar menggambarkan wajahmu,
kubuat serupa bulan pagi di atas dermaga

memang tak ada pertunjukan buat kita
kecuali lekuk awan pucat di dinding mata
yang menapak jejak sendiri
dicengkuk sampan igauan nya

"sampai aku tak ingin sekali lagi
untuk beranjak dan memanggilmu "

lalu mengambil banyak kesempatan
untuk belajar memahami
sebuah perselisihan di dalam dadaku.