Monday, August 1, 2005

[perNIKAN] Belahan Jiwa

Image hosted by Photobucket.com


Ikra Bhaktiananda


"Na, NuKLa, balik lagi namanya jadi KLa Project."
"Oh, ya? Kenapa sih dulu pakai NuKLa segala..."

***

PERCAKAPAN saya dan Yana siang itu melintaskan kenangan kami tentang KLa Project. Ya, kami memang KLanis. Kami mengoleksi semua kaset-kaset KLa. Kam memang peminat kelompok musik yang dibentuk oleh Katon, Lilo, Adi, dan Ari. Ari keluar sebelum terbit album ketiga. Lilo pun akhirnya mendirikan XOTC, dan menjadi produser, setelah sempat menyelingi album Lilo SOLO yang sama sekali tidak beraroma KLa.

"Katon terlalu dominan di KLa. Padahal menurut saya, banyak lagu-lagu KLa yang akan lebih bagus kalau dinyanyikan oleh Lilo."

***

Lagu yang paling melekat dalam ingatan kami adalah "Belahan Jiwa" di album "Pasir Putih". Itu album ketiga KLa Project. Membaca lagi surat-suratmu//hatiku jatuh rindu//Tak sadar pada langit kamarku//kulukis kau di situ//...

"Memangnya, belahan jiwamu itu seperti apa? Cewek idealmu itu seperti apa sih? " Yana akhirnya mengajukan juga pertanyaan berat itu. Saya tahu, sejak memulai mengikat janji, 17 Mei 1992, suatu saat dia akan bertanya seperti itu.

Jawaban saya? "Tidak ada. Cewek ideal saya itu adalah orang yang sama persis seperti saya. Suka kartun, suka puisi, cerdas (ehmmm :-), usil, iseng. Pokoknya persis seperti saya. Tanggal lahirnya juga sama. Bedanya, dia perempuan dan saya laki-laki."

"Sudah pernah ketemu orang seperti itu?"

"Nggak akan pernah. Dan nggak akan mencari. Karena saya yakin dia tidak ada."

Sejak itu, Yana tak pernah bertanya lagi tentang itu. Sampai saya ungkit lagi ketika Shiela lahir. Shiela sama sekali tidak mirip Yana. "Dia itu Hasan betina," kata Mama saya waktu kami bawa cucu pertamanya itu ke Handil Baru, Kaltim. Dalam banyak hal, Shiela itu mewarisi sifat-sifat saya.

"Ingat jawaban saya soal perempuan ideal?"

"Ya, kenapa?"

"Sekarang perempuan ideal itu kamu. Saya semakin menemukannya dalam dirimu. Karena darimu saya dapat seorang Shiela yang rasanya banyak sekali kemiripannya dengan saya. Bedanya dia seorang anak yang kelak pasti jadi perempuan yang cantik."