PUISI adalah patung keramik. Patung adalah benda yang proses pembuatannya sudah selesai. Tetapi patung yang baik tidak berhenti sebagai pajangan saja. Dia mengundang arus penafsiran yang tak habis-habisnya. Terus menerus. Tidak selesai. Dia bisa diletakkan di mana saja. Di jendela, di dapur, di ruang tidur, di kamar baca, atau bahkan di kamar mandi, tanpa harus berkurang kadar kepatungannya. Setelah menyelesaikan sebuah patung, seorang pematung boleh saja mencintai atau membenci patungnya. Dia tidak bisa melarang orang untuk menyukai atau membenci patungnya.
KEPENYAIRAN adalah tanah liat. Penyair harus menjaga agar tanah liat itu tetap liat, tetap bisa menggeliat dan mengundang tangan untuk menjamah, membentuk sesuatu, melahirkan patung keramik, tak habis-habisnya. Penyair harus menjaga agar tanah liat itu tidak dikotori, tercampur dengan pasir, lumpur dan batu kerikil. Tanah liat kepenyairan harus dijaga agar tidak jadi becek atau kering membatu.