KALAU ada dua anak di rumah kecilmu, maka banyak sekali alasan untuk berbahagia. Seperti saya dan Yana. Saya mencatat beberapa di antaranya yang membuat kami merasakan itu:
1. Kalau mau pipis Ikra yang baru dua tahun dua bulan itu langsung memelorotkan celananya dan lari ke kamar mandi. Artinya disiplin yang kami ajarkan dijalankan dan mulai jadi kebiasaannya.
2. Kalau Ikra tak sempat lagi pipis di kamar mandi, maka dia segera mengambil lap untuk mengeringkan air pipisnya di lantai. Kadang memang harus diingatkan dulu. "Ikra, ambil lap.." Artinya, konsekuensi dari melanggar disiplin sudah bisa dia terima.
3. Lain lagi cerita Shiela. Kalau hari hujan lebat, atau adiknya sakit, dia jadi rajin sholat sunat. Entah sholat apa. Pokoknya katanya dia berdoa supaya rumah tida kebanjiran dan adiknya lekas pulih dari sakit. Artinya kami sudah bisa sejauh ini mendekatkan dia dengan Allah.
4. Ada satu anak tetangga teman TK Shiela yang tak tertampung di SD negeri juga swasta. Ada juga teman SD Shiela yang sudah berumur 9 tahun - dia memanggil Kak Endang - yang belum bisa membaca. Duh, rasanya kami merasa sudah mempersiapkan dia dan mengupayakan dia untuk mendapatkan hak atas pendidikan yang layak.