Monday, September 13, 2004

[Ruang Renung # 85] Jalan-jalan, dan Sialan.

SAYA dapat hadiah jalan-jalan. Dari Singapura hingga Thailand, lewat Malaysia sama rombongan teman-teman wartawan. Kepada puisi, saya sudah pamitan. "Sori, ya kawan, saya tidak akan ketemua kamu di sepanjang perjalanan ini. Saya capek. Saya cuma mau jadi wartawan," begitu kata saya sebelum bepergian.



Tapi, ah dasar nasib lagi sialan. Tiba-tiba saja ada kabar yang teramat puitis. Munir mati di pesawat waktu mau bepergian ke Belanda. Dia mau kuliah lagi ke sana, katanya. Tiba-tiba saja, puisi jadi punya alasan untuk dituliskan. OK-lah, kata saya. Kau kutuliskan. Sekali ini saja untuk bulan September sampai penghabisan. Setelah itu, sori aku mau bikin kartun saja. Mumpung habis memborong buku Lat di Johorbaru. Tapi, tiba-tiba saja, bloooom! Ada bom di Kuningan. Tepatnya di depan kedutaan. Lagi-lagi, saya puisi menggoda untuk dituliskan. Begitulah. Tampaknya saya belum bisa menghindar dari "jeratan".