: Munir
Seperti engkau, aku juga tak sempat mendarat,
kita kini bisa bilang: Kami orang-orang hilang!
Di sini banyak sekali tiang, entah apa yang ditopang,
di sini banyak sekali lubang, entah apa hendak dibuang.
Aku berlarian ke halaman sekolah tanpa ketakutan,
bermain sembunyian: yang kalah mencari sendiri,
yang di balik gelap memicing mata di teropong senjata.
Seperti engkau, aku juga ingin sementara saja pergi,
agar bisa bilang: Tunggu, tunggu. Aku pasti pulang!
Aku sejak dulu suka pesawat terbang:
tempat persembunyian paling sempurna.
Bisa ke Swedia, Belanda dan Singapura.
Negeri-negeri yang hendak kutaklukkan,
Aku sejak dulu suka pesawat terbang:
dan engkau sembunyi selamanya di sana,
lalu kau bilang: Nah, kalian tak bisa
mencariku lagi, Saudara.
Seperti engkau, ada yang mungkin tetap kita
rahasiakan. Tunggu, bila kelak aku tak perlu
lagi sembunyi: di sana kita diskusi, tentang
kehilangan dan dikalahkan. Diri sendiri.