Thursday, September 16, 2004

Bait-bait Bangkok

Suhu panas yang diramal di Donmuang, meleset,

Seperti travel bag, semua kabar tentangmu kuseret.

Ini cuma singgah. Persiaran yang mendaur greget,

Tapi, kau Bangkok, di baliho perempuan kau potret.

Aku tak tahu: kau sebut tamu, turis atau pencopet?

Sebab aku datang, dan tak kuberi tahu isi dompet.

Sedang Rewat Panpipat membenci hidup yang macet.

Bergegas ke Chantraburi tanpa sebait sempat tercoret.

Di tubuhnya Chao Phraya, tak kulihat bidadari mandi

Hanya remang rintih pesut betina yang sia-sia kucari

Mengepung: Bhat. Yang mengapung: wajahku sendiri.

Di lorong-lorong Phatphong, kau berterus terang pada kami:

Menu yang tak pernah tercatat pada restoran penuh terisi.

Gelap yang lengkap untuk trik sulap: Nah, kalian kudustai!