FOTO 1. Berapa harga seorang manusia dikurs dengan dolar
Amerika? Di balik dinding penyekapan, kalkulator serdadu
bayaranmu kehabisan baterai, Tuan. Dan ucapan maafmu, tak
akan pernah lagi masuk hitungan. Mereka akan terus melawan.
FOTO 2. Asap mortar, rudal terlontar. Sungguh bukan sekadar efek
gambar: ketakutan menyebar. "Kami datang membebaskan rakyat
Irak yang bungkam, dari diktator bernama Saddam. Dunia, kalian
sungguh tak mengenal dia," katamu. Janjimu, Tuan, sesumbar,
sudah sempurna diralat oleh foto digital, lebih seribu lembar! Dan
mereka yang kau sebut kalah, tak akan diam saja, Tuan, mereka
akan bangkit melawan.
FOTO 3. Masih ada, di jalan-jalan kota negeri 1001 mimpi, jejak
kendaraan lapis baja menuju ke penjara yang kau runtuhkan, "lihat
kami sudah membebaskan mereka yang tertawan." Tapi kau
bangun lagi dinding-dinding itu penjara. Bukan sekolah, bukan
bandara yang juga runtuh diterjang peluru tak pernah membaca peta.
Diam-diam, mereka akan membangun keberanian, dan kau akan
melihat mereka tak gentar melawan.
FOTO 4. Lalu kau tawan lagi serdadu lawanmu, tanpa sepatah pun
kata. Kau yang bungkam, kau yang membungkam, kau yang
memaksa mereka buka suara, kau yang memaksa mereka
menanggalkan manusia dari mereka yang tertawan. "Hei, interogator
dari dinas intelejen perlu kerja, kami perlu data, ini hanya sebuah
metoda," katamu. Tak perlu membela diri, Tuan. Siapa yang tak
merasa sia-sia menentang sejuta dalihmu, sejuta kilahmu? Dan,
mereka pasti tak akan berhenti melawan.
FOTO 5. Maka...
FOTO 6. Tunggu saja....
FOTO 7. .....
Mei 2004