HUJAN dalam puisi yang sederhana, boleh
kau tuliskan dari gemericik titik rintiknya, atau
dari jerit payung yang kuncup tersandar di
balik pintu depan rumah yang ingin sekali mekar
dan mengembang dan kau berjalan tergesa
memegangi gagangnya. Tapi, saat itu, saat hujan
rimbun itu, kau tak ingin bepergian kemana-mana,
karena ingin menyalin hujan itu ke dalam puisi
yang sederhana. Demikianlah....
Apr 2003
Note: Puisi berikut ini ditulis Asep S Sambodja (judul dari HA). Dengan tambahan catatan, "...ruang untuk pembaca terlalu sempit ya, San!"
YANG KAU PUNGUT & YANG JADI
Asep S Sambodja
kau pungut mawar, jadi damba,
kau pungut duri, jadi hamba,
kau pungut wangi, jadi luka
kau pungut layu, jadi siksa
kau pungut aku, jadi nista,
aku pungut kau jadi mawar
wangi
berduri
di rimba
sepi.
2003