Air Mata Bunda Hawa
BERHARI-hari hanya bermuram terdiam,
sejak terjebak sendiri di bumi yang diam,
Hawa akhirnya memetiki pucuk-pucuk
rindunya yang diam, lalu menyeduhnya
bersama hangat air mata yang menggenangkan
basah diam-diam.
ITULAH air mata yang pertama menetesi dunia,
itulah tangis pertama yang menyendukan malam.
LALU ia bergumam, nyaris seperti diam:
"Kusuguh ini kelak hanya padamu, Adam."
Agar kau tahu betapa pahitnya rasa rinduku.
Pahit yang dalam. Pahit yang bertahan diam.
Apr 2003