(Maaf, Chairil, Aku tak Kenal Dien Tamaela-mu itu)
Beta Heraldrawungwaraney
Mengusik tapa dewa datu di nirwana itu
cuma mau satu: kau tahu apa kami mau.
Beta Heraldrawungwaraney
Perangkap aku di facebook-ku
Tangkap aku di multiply-ku
Beta Heraldrawungwaraney
Lepas dari kampus, kerja as a consultant,
gadget pertama beli, laptop paten ini.
Beta Heraldrawungwaraney
Jaga mailing-list, terang bunga,
mekar matahari, di mana-mana
memantik nyala puisi.
Beta online di kafe-kafe
buzz beta punya Y!M ID...
Bangun teramat pagi, di kantor
hingga 12 nanti, beta menari ikut
irama Jakarta tabuh tifa, petikan raggae
Tony Q di BB's Kafe,
buntu jalan raya,
suara tawa entah siapa: hantu
atau manusia-manusia!
Mari ikut tawa!
Mari bikin fun hari kita!
Mari berlepas-berlupa!
Beta suka bikin dewa datu marah
beta bilang: go to your own surga with your own poetry!
Datu yang terpenjara di balai-balai tua,
di pustaka-pustaka lama,
Datu tak bisa ikut beta punya tawa!
Beta online kapan beta suka
Siang, OK! Malam, that's the time.
Beta bawa puisi ke Stasiun Gambir,
ke Blizt Megaplex, ke kedai Wetiga.
Beta Heraldrawungwaraney
yang mengusik tapa dewa datu di nirwana itu
cuma tahu satu: kau tak tahu apa kami mau.