Memang, Bung, tak setimbang tak berimbang
gelung gelombang dari maha lautan datang,
tak terhadang ladang dibentang pagi tenang.
Memang, Bung, hidup cuma pematang, kaki
petani telanjang, meniti petang pulang,
telah ia beri pupuk pada harap dan bujuk.
Tapi, Bung, tak ada yang sia-sia ketika
di sumur yang tak berpantun dengan umur,
petani mandi sendiri membasuh lumur lumpur.