/1/
AKU janjian pertemuan kencan dengan malamku.
"Jangan pakai celanadalam, ya..." pinta malam.
Aku penuhi permintaannya. Tanpa celanadalam,
dingin malam leluasa meraba seluruh tubuhku,
juga bagian yang harusnya kucelanadalami itu.
"Aku punya celanadalam untukmu," kata malamku.
Lantas disodorkannya benda ajaib, bentuknya gaib.
"Pakailah, semoga membuatmu tenteram sejahtera,
dan semoga ia bisa selalu mengingatkanmu padaku.
"Wah, enak sekali ya. Apa yang tadi dingin tiba-tiba
jadi hangat. Terima kasih, malamku," kataku.
/2/
PAGI hari aku terbangun. Tanpa celanadalam.
Walau dingin malam tersisa. Hangat itu masih ada.