/1/
DUA celanadalam bertarung habis-habisan.
Celanadalam pertama didukung oleh satu partai
Celanadalam kedua diusung oleh banyak partai
"Ah, kau beraninya cuma keroyokan," kata
kandidat gubernur celanadalam pertama.
"Ah, kau egois, maunya menang sendirian,"
kata calon gubernur celanadalam kedua.
/2/
PADA hari pencoblosan, seorang lelaki
tanpa celanadalam membawa kertas suara
ke tempat pencoblosan celana eh suara.
"Ingat coblos celanadalam yang ada kumisnya,"
pesan selebaran yang diseludupkan ke pintunya.
"Jangan lupa coblos celanadalam yang polos saja,"
kata bujukrayuan yang diselipkan di jendelanya.
Lama sekali lelaki itu berada di bilik suara.
"Mungkin dia sedang teringat malam pertama,"
kata panitia pengawas pemungutan suara.
/3/
LELAKI itu akhirnya keluar juga. Wajahnya ceria.
"Mana surat suaranya?" kata petugas Pilceldam.
"Maaf, keduanya sudah saya pakai, tadi ke sini
saya lupa pakai celanadalam. Dan suasana di dalam
tadi mengingatkan saya pada WC umum. Habis buang
hajat kita harus pakai celanadalam, bukan?"