Tuesday, February 14, 2006

KETIKA kekuasaan menyeret manusia ke arah arogansi, puisi mengingatkan bahwa manusia punya keterbatasan. Ketika kekuasaan mendangkalkan area kepedulian, puisi mengingatkan bahwa eksistensi manusia itu kaya dan punya banyak ragam. Ketika kekuasaan menyimpang, puisi membersihkan.

John Fitzgerald Kennedy (1917–1963), Presiden AS, berpidato untuk Robert Frost Library, Amherst College, 26 Oktober 1963. Dikutip oleh New York Times 27 Oktober 1963).