Wednesday, February 19, 2003

Pecahkan Kaca, Lukakan Kata



(re: Mendung Rumah Penyair)



luka kata dan darah kita dan pecahan kaca, biar kubiar

kutebar di seluruh tubuhku: rumahku, biar terperangkap

pekik terlirih dunia, biar terjebak jerit tersakit manusia



debu mimpi pasti tak ramah padamu, yang datang ke: rumahku

dan badai mendung ini, wahai! jangan usir ia lalu berlalu saja

aku ingin terus punya alasan untuk mengabadikan duka, Saudara!





Feb 2003