ADA seekor ular berdiam dalam tiap
buah apel yang dulu kita yang menanam.
Ini sudah musim panen, di kebun liar
kita. Kita masygul, kenapa semakin lebat
kecemasan?
Kita tak berani memetik.
Juga tak berani memungut yang jatuh.
Karena tak ada lagi, di tangan, tempat
untuk sakit yang lain. Jejak sepasang
taring jadi luka-luka. Tak akan kering.
Hati akan jadi keranjang kosong
yang kita seret pulang. Kita sepasang
petani, berselisih jalan di jalan ke rumah
yang berbeda alamat dan arah.
Kita tak berani pergi lebih jauh lagi.