Saturday, March 31, 2012

Sajak Cinta ke-2 dari 21 Sajak Cinta Adrienne Rich

Adrienne Rich
ADRIENNE Rich, 28 Maret 2012 lalu, meninggal pada usia 82 tahun di rumahnya. Dia adalah pelopor penyair dan esais feminis terkemuka di Amerika. Karya-karya amat banyak dikutip, dibahas, dan diantologikan. Saya kira nama dan sajak-sajaknya tak banyak dibaca di Indonesia. Saya meski selintasan ada membaca namanya, tak terlalu tertarik untuk membaca karya-karyanya. Bukan karena kualitasnya (tentu saja sajak-sajaknya amat bermutu), tapi karena selera saja. Saya terjemahkan satu sajaknya. Ini adalah sajak ke-2 dari rangkaian 21 Sajak Cinta. Selamat menikmati. 




21 Sajak Cinta


II.

AKU terbangun di kamarmu. Dan tersadarkan, mimpi itu baru saja.
Terlalu lekas, alarm jam memisah-leraikan kita, dari kita,
sudah berjam-jam aku duduk di meja kamarmu. Aku tersadarkan, itu tadi mimpi apa:
sahabat baik kita, penyair itu, berkunjung ke kamarku
kamar yang telah berbilang hari aku menulis di situ,
kertas draf, karbon, sajak-sajak berserakan, di mana-mana,
dan aku ingin tunjukkan padanya satu sajak,
bait-bait kehidupanku. Tapi lalu aku menggamang,
dan terbangun. Engkau mengecupi rambutku
dan aku terbangun. Aku bermimpi bahwa engkau adalah sajak,
Aku katakan, engkau sajak yang ingin kutunjukkan pada seseorang...
dan aku tertawa, lalu bermimpi lagi
tentang keinginanku menunjukkan engkau pada siapa saja yang aku cintai,
kita membuka-menyatakan cinta kita bersama
dalam sentak-hentak gravitasi, yang tak sederhana,
yang membawa bulu-bulu rerumputan jauh jatuh ke udara yang tak ternafaskan.