Friday, September 17, 2010

Sungsang Buku Sepasang

KITA 
sepasang Buku, 
terbuka, 
tapi tak saling baca. 

Halaman kita 
makin buram, 
dan kita 
merasa 
yang tertulis di sana 
adalah 
sabda. 

Kita lupa 
Tangan 
yang menulis 
pada kita, 
adalah 
Tangan yang sama. 

Kita lupa
Serat yang 
mengertas 
pada kita 
adalah 
Serat yang sama.  

Kita 
sepasang Buku 
yang lupa, 
ingin saling 
menghapus nama, 
padahal 
sejak semula 
namaku tertulis 
di halamanmu, 
namamu terbaca 
di halamanku.