ISTRIKU dan aku ingin membeli mesin jahit. Tadi ada
perempuan berpayung ingin mencuci dan menyetrika
pakaian kami. Anak-anak kami sudah pergi sekolah.
"Mesin jahit dengan 49 pola jahitan, bisa
dicicil lewat lembaga pembiayaan," kata istriku.
Aku sedang memasang sepatu. Sepatu kantoran.
Ada suara mesin jahit pagi itu. Suara tertinggal
di masa lalu. Ibuku menjahit seragam sekolahku.
Di teras, seperti kulihat benda yang perlahan-lahan
semakin mirip dengan dua pasang sepatu. "Bisa
untuk obras dan memasang kancing," kata kata
Istriku. Ia melihat-lihat brosur mesin jahit itu.
Benda itu bukan sepatu kami yang lama hilang dulu.
"Teleponlah! Minta antar ke rumah," kataku. Istriku
menelepon, "Halo? Apakah ini suara dari masa lalu?"