AKU tak tahu hujan yang mana
di rambutmu itu membasah-menyejuk,
aku ragu lebih dahulu hendak menawarkan apa:
hangat handuk ataukah rapat peluk.
Ada jarak sebatu, sepadat batu
antara engkau dan aku, yang menahan
tak pernah sampai kita saling ulur tangan.
bahkan bila kau datang, aku ingin tak ingin tahu.
Hanya percik itu yang menyentuh wajahku
ketika kau kibaskan dingin di rambutmu
Eh, begitukah caramu mengingatkanku
pada hujan itu, hujan kita yang dahulu.