IA sajikan jua dua kerat kata berakhiran resah
selain sebelas tusuk sate kecap dan nasi merah
Meja berputar, dari jendela kamar, angin gemetar
Jauhkan punggung dari situ! Fengshui tak setuju,
katanya, kepada seorang tamu. Kami pun lekas,
mencatat cabikan cemas pada selembar kertas.
"Puisi itu...", katamu, lalu berdiam lama, aku
menunggu, aku menunggu, dan kau bilang, "Puisi
mesti menggelorakan tenaga, memancarkan energi."
Kukira, saat itu aku ingin berpindah, menemui
perempuan penerjemah, menyusun huruf skrabel,
pada selembar panel, mencari padanan dua kerat
kata - yang kau sajikan - dengan akhiran resah.