DIA bertemu kartu namanya yang lama,
nyelip di buku daftar nomor telepon.
"Masih ingat saya?" kata kartu itu.
"Masih," dia jawab sekenanya, sambil
mengingat-ingat kepada siapa dulu
kartu itu terakhir ia berikan.
"Ada kartu nama baru, tidak? Boleh
saya lihat-lihat supaya saya bisa
banding masa lalumu vs masa kiniku,"
kata kartu nama lamanya itu.
"Silakan," katanya sekenanya, lalu
ia serahkan lembar kartu nama barunya.
*
DUA kartu nama itu lama berpandangan,
kemudian berangkulan, lalu bertangisan,
sambil bergantian membaca huruf-huruf
yang tertulis di tubuh mereka berdua.
Diam-diam dia pun ikut mengucap-ucapkan
namanya sendiri, sambil mengingat-ingat
siapa yang terakhir menyebut-nyebutnya.