Ghazal Jalaluddin Rumi
Berlimpahlah berkah bersama tiba bulan Berpuasa
Gembiralah perjalananmu, O kawan-pengelana Puasa!
Aku melompat ke atap, dengan bulan bertatap, karena
di hatiku penuh rindu mendamba tiba bulan Puasa.
Lama kutatap hingga jatuh surban di kepala, aku pun
mabuk rindu, tersebab mendamba Sang Raja Puasa.
O, segenap Muslim, sejak itu aku mabuk rindu. Betapa
banyak, keberuntungan, dan keagungan Bulan Puasa.
Di bulan ini, ada Bulan lain sembunyi, tersamarkan
seperti orang Turki di balik kemah-kemah bulan Puasa.
Siapa saja dia yang berjalan di Bulan itu, dia datang
ke bulan terbaik pada lantai penebahan bulan Puasa.
Apabila dia memucatkan wajah seputih satin, dia kelak
mengenakan jubah bersepuh kehormatan bulan Puasa.
Doa-doa dijawab pada bulan ini, dada langit
membuka ditembus isyarat-isyarat bulan Puasa.
Dia kelak menggapai kerajaan Cinta di Negeri Mesir
seperti Yusuf yang amalkan kesabaran sumur Puasa.
Kurangi makan sahurmu. O, mulut yang bicara, diamlah,
demi puasa jua, kelak mereka jadi ahli pemakna Puasa.