Thursday, October 27, 2005

Notes, 2

untuk sekali ini, masing-masing kita diam
diam yang menyebut kata, dari pertemuan mata

pada memandang yang kelam tiada apa...
yang berkelebat di sana, lain mata yang
memandang pada kita

sekujur gemetar menolak seribu nista
gemetar yang sama, lihat, ia ada pada
bebayang dosa, pada bebayang siksa

tiada yang berani mencuit hilang, tak juga
terjamah seperti apa bayangan

padahal segala mungkin telah lama hilang,
sayang, mungkin karena terlalu lama kita
hanya berpandang tak juga berpegang

tatkala rebah, rindu tak juga ada...
nyata semuanya bukan dan tiada apa-apa

kau tak merasa, rindu itu ada, ketika kau
rebah dia mendekapkan telinga ke dada, mencari
degup itu ada, meyakinkan rindu itu berdetak jua