Friday, June 24, 2005

[Ruang Renung 113] Diseberangkan Gerimis

ada gadis kecil diseberangkan gerimis
di tangan kanannya bergoyang payung
tangan kirinya mengibaskan tangis --
di pinggir padang ada pohon dan seekor burung

[GADIS KECIL, Sapardi Djoko Damono, 2001]


MARI kita tafsirkan sajak indah di atas. Saya tidak memasukkan sajak ini dalam top 20 sajak terbaik Sapardi. Tapi tetap saja memikat hati. Lihat bait pertama. Yang bukan penyair kawakan mungkin hanya akan menulis bait: ada gadis kecil menyebarang ketika gerimis. Kalimat yang sangat lurus yang gampang dituduh tidak sampai pada tingkat puisi. Dengan memuisikannya menjadi diseberangkan gerimis, maka makna pun jadi berlapis.

SAYA merasa tak salah kalau mengartikannya sebagai isyarat bahwa si gadis kecil itu sudah sangat akrab dengan gerimis. Menyeberangkan, adalah kata yang membuat akrab si gadis dan hujan. Seakan sudah lama kenal. Dan karena itu lebih jauh lagi saya bisa membuat kesimpulan si gadis adalah gelandangan yang tak punya rumah, dan saya lagi-lagi tak merasa bersalah dengan kesimpulan itu.

PFUUH, baru bait pertama. Saya terengah-engah memaknainya.***