SAJAK yang terasing jauh, sajak yang bicara tentang daun jatuh,
dia yang miskin tak pernah membacanya, meski sering juga takjub
oleh jatuh daun, seperti jatuh daun yang membuat sajak itu ada.
Sajak yang tak berharga, sajak yang bait-baitnya dihujani hujan, dia
yang miskin tak pernah membacanya, walaupun sering kehujanan, dan
dalam hujan itu ia merasakan sesuatu seperti yang ada dalam sajak itu.
Sajak yang sia-sia, sajak yang dalam larik-lariknya bentang padang ilalang,
dia yang miskin tak pernah membacanya, meski ada luka di kakinya ditikam
tunas keras ilalang, dan dia ingin mengatakan sesuatu yang ada dalam sajak itu.