HUJANNYA itu tak peduli padanya lagi, tak peduli pada bulan-bulan di kalendernya, bahkan juga tak peduli pada musimnya. Hujannya itu malah bertanya padanya, "aku ini masih hujanmu?". Hujannya itu juga bertanya pada dirinya sendiri, "hujankah aku ini?".
Dia ingat dulu pernah membuat sebuah sajak tentang hujannya itu. Dia temukan sajak tentang hujannya itu di folder komputernya: sajakhujan.txt nama file-nya. Dia baca sajak itu, dan dia merasa memang ada yang salah dengan hujannya yang saat itu sedang hujan di luar jendelanya.
"Sajakmu itu yang salah," kata hujan yang sedang turun itu, dan tiba-tiba saja hujan itu berhenti. Dia masih saja membaca sajak tentang hujannya yang dulu dia tulis saat hujan, persis seperti saat dia membaca sajak yang ia tulis itu. "Atau sebenarnya aku yang salah?" katanya, dan dia berpikir hendak men-delete saja file sajakhujan.txt itu.