AKU tak juga kenal ini lorong tenggorokan,  
pun saat radang mendemamkan badan sebadan.
Di situkah nanti batas akhir Ruh bertahan?
Waktu sakit, aku mengawasi tepian ranjang,
jaga ubun-ubun, di situ nanti malaikat turun? 
Lembut mencabut, tak tersibak sehelai pun rambut.
Bagai kecup ibu. Aku tertidur, peluh mengembun.